Gara Gara Game Ibu Ini Dibunuh Anaknya
Hei Gamers,
Seberapa penting sih game bagi
kehidupan? Apakah harus sampai nekat melukai orang atau membunuh hanya
karena merasa terganggu? Mungkin kejadian ini memang tergolong gila,
apalagi mengingat itu hanyalah sebuah "GAME". Well, kejadian gila ini
memang baru-baru ini terjadi di China. Sepele, hanya karena merasa
terganggun saat bermain game oleh ibuya sendiri, Anak yang masih berumur
15 tahun tega membunuh ibunya sendiri!
Game itu hanya hiburan semata, mengapa
harus tega melakukan tindakan keji tersebut apalagi kepada orang tua
yang melahirkan kita! Ya, bocah 15 tahun ini memang tidak tahu harus
dikategorikan seperti apa. Kala itu sang bocah sedang bermain game di
Warnet. Seketika itu datanglah sang ibu yang meminta anting yang dipakai
anaknya dikembalikan.
Menurut media lokal setempat, selagi
asik main, sang anak kemudian yang merasa terganggu awalnya beradu mulut
dengan ibunya. Ibunya yang hanya meminta antingnya pun segera menyuruh
pulang sang anak kerumah. Sesampainya dirumah, bukannya sang anak
melepas anting yang diminta ibunya, Anak tersebut lagi-lagi malah adu
mulut hebat dengan ibunya, lalu bukannya menuruti perkataan sang orang
tua, sang anak marah dan secara spontan mengambil pisau dan menusukkan
ke ibunya.
Satu tusukan yang dilakukan anak
tersebut langsung menyebabkan sang ibu terkapar dan meninggal setekita
ditempat. Yang lebih aneh, bukannya setelah menusuk sang anak nangis
atau merasa ketakutan, sang bocah kemudian pergi mandi, mengganti
pakaiannya yang berlumuran darah sang ibu, lalu pergi belanja makanan
ringan dan meneruskan gamenya tadi di sebuah warnet, tanpa mempedulikan
nasib sang ibu yang sudah terbujur kaku karena ulahnya.
Kejadian ini terungkap setelah selagi
asik main, sang ayah menelpon sang anak yang lagi bermain warnet. Sang
ayah bertanya kenapa ibunya tidak mengangkat telepon sama sekali. Namun
untuk mengelabui ayahnya, sang anak mengatakan bahwa ibunya sedang sakit
dan istirahat setelah minum obat. Merasa tidak curiga, sang ayah pun
berlagak seperti biasa dan kembali bekerja.
Namun, remaja tetaplah remaja dan masih
memiliki rasa takut. Karena takut akan kemarahan sang ayah apabila
mengetahui bahwa dia lah yang membunuh ibunya, maka remaja itu pergi ke
kantor polisi dan menyerahkan diri. Lalu menelpon sang ayah tentang
kejadian tersebut.
Ayahnya yang shock dan tidak percaya
bahwa anaknya sendiri tega membunuh ibunya langsung menyesali kejadian
ini. Ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa game itu hanya "HIBURAN",
bukan "SEGALANYA".(Afg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar